Pertanyaan.: Apakah pembatal-pembatal
Islam?
Jawaban :
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah
berkata: 'Ketahuilah, sesungguhnya pembatal islam terbesar ada sepuluh
perkara:
Pertama: syirik dalam beribadah
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tiada sekutu baginya, berdasarkan firman
Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال
الله تعالى: ﴿إِنَّ اللهَ لاَيَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَادُونَ
ذَلِكَ لِمَن يَشَآءُ﴾
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (QS. an-Nisa` :48)
Termasuk syirik adalah menyembelih
bukan karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, termasuk orang yang menyembelih untuk
jin atau kubah.
Kedua: Barangsiapa yang menjadikan
perantara di antaranya dan di antara Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berdoa dan meminta
syafaat kepada mereka niscaya ia menjadi kafir secara ijma'.
Ketiga: Barangsiapa yang tidak
mengkafirkan orang-orang musyrik atau meragukan kekafiran mereka, atau
membenarkan kepercayaan mereka niscaya kafir secara ijma'.
Keempat: Barangsiapa yang meyakini
bahwa selain syari'at Nabi Salallahu Alayhi Wassalam lebih sempurna dari pada
petunjuknya, atau sesungguhnya hukum selainnya lebih baik dari pada hukumnya ,
seperti orang-orang yang mengutamakan hukum thaghut di atas hukumnya, maka dia
kafir.
Kelima: Barangsiapa yang membenci
sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah Salallahu Alayhi Wassalam, sekalipun
mengamalkannya, niscaya ia kafir dengan ijma', berdasarkan firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala:
قال
الله تعالى: ﴿ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَآأَنزَلَ اللهُ فَأَحْبَطَ
أَعْمَالَهُمْ﴾
Yang
demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan
Allah (al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.
(QS. Muhammad:9)
Keenam: Barangsiapa yang
mengolok-olok sesuatu dari agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala, atau pahala-Nya
Subhanahu Wa Ta'ala, atau siksa-Nya Subhanahu Wa Ta'ala niscaya ia menjadi
kafir, berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال
الله تعالى: ﴿قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ *
لاَتَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُم بَعْدَ إِيمَانِكُمْ﴾
Katakanlah:"Apakah
dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". *
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. Taubah
:65-66)
Ketujuh: sihir, dan termasuk jenis
sihir sharf (pengasih, supaya mengasihi) dan 'athf (pembenci,
supaya membenci). Maka barangsiapa yang melakukannya atau ridha dengannya
niscaya ia kafir. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال
الله تعالى: ﴿وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولآ إِنَّمَا نَحْنُ
فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ﴾
…sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan:"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah
kamu kafir"… (QS. al-Baqarah:102)
Kedelapan: Membela orang-orang musyrik
dan menolong mereka melawan kaum muslimin. Dalilnya adalah firman Allah
Subhanahu Wa Ta'ala:
قال
الله تعالى: ﴿وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ
لاَيَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ﴾
Barangsiapa
di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu
termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim. (QS. al-Maidah:51)
Kesembilan: Barangsiapa yang meyakini
bahwa sebagian manusia tidak wajib mengikuti Nabi Salallahu Alayhi Wassalam,
dan sesungguhnya ia bisa keluar dari syari'atnya, sebagaimana Khadir alayhi salam
keluar dari syari'at Musa alayhi salam, maka dia kafir.
Kesepuluh: berpaling dari agama Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya,
berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
قال
الله تعالى: ﴿وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِئَايَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ
عَنْهَآ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ﴾
Dan
siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan
ayat-ayat Rabbnya, kemudian ia berpaling daripadanya Sesungguhnya Kami akan
memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa. (QS. Sajdah :22)
Tidak adalah perbedaan pada semua
pembatal iman ini di antara bercanda, serius dan takut, kecuali orang yang
dipaksa, dan semuanya termasuk bahaya yang besar dan yang paling banyak
terjadi. Seorang muslim harus berhati-hati dan takut darinya atas
dirinya, dan berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari yang menyebabkan
murka-Nya dan kepedihan siksa-Nya. semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi
rahmat kepada Muhammad Salallahu Alayhi Wassalam.
Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahab – ad-Durarus Saniyah cet/5 (10/91).