Garis Kehidupan
Bismillahirrahmanirrahim
Masa muda merupakan masa-masa di mana seseorang mencari jatidirinya.. Oleh karena itu.. tidak aneh.. kalo liat seorang remaja, di rumahnya dia seperti anak normal biasa tapi ketika di luar rumah, bisa saja.. ia berubah menjadi singa yang liar.
Masa muda merupakan masa emas yang produktif.. namun, banyak sekali orang yang masa mudanya justru malah bersikap apatis terhadap lingkungan sekitar.. dan kondisi ini diperparah dengan anggapan bahwa.. ”muda foya-foya,tua kaya raya, mati masuk surga”. Kalo saja.. hidup bener2 didesain seperti itu oleh Yang Kuasa.. tentu bakal lebih banyak orang yang masuk surga dibandingkan dengan orang yang masuk neraka. Begitu tidak adilnya hidup jika seperti itu. Bagaimana pendapat Anda?? Kalo misalnya slogan barusan saya ubah menjadi seperti ini..”Muda berjuang, tua berjuang, mati masuk surga”.. Ya.. itulah hakikat kehidupan kita di dunia. Hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk apa? Perjuangan untuk mendapatkan ridha Allah swt.
Akhi, ukhti.. Perjuangan dalam hidup ini sebenarnya, telah digariskan oleh Allah swt. Bahkan Allah telah memberikan cara-cara yang dapat membuatkan kita berhasil dalam perjuangan dalam hidup ini.. Apakah itu?? Allah telah menurunkan visi, misi, dan strateginya lewat Al-Quran dan Hadits.
Perlu dipahami, struktur kehidupan itu begitu sederhana.. Mulai dari lahir dan diakhiri dengan mati.. dan di antara keduanya terdapat garis panjang yang di dalamnyalah terdapat kehidupan kita. Dan di dalam garis kehidupan itulah.. visi, misi, dan strategi berperan untuk membimbing manusia untuk mendapat ridha Allah..
Visi, adalah impian. Visi adalah suatu keadaan yang diinginkan di masa mendatang. Penetapan visi begitu penting karena tanpa visi maka hidup kita akan lesu tidak terarah.. dan akan dipenuhi degnan ketidakjelasan. Setiap perusahan-perusahaan besar untuk menjadi besar selalu menetapkan visi sebelum memulai pekerjaannya. Bahkan dalam komunitas negara sekalipun, visi berperan sangat penting.. Lihatlah Jerman yang memiliki visi Nasionalisme dan Sosialisme yang dihubungkan dengan keagungan ras mereka dibandingkan dengan ras yang lain.
Seorang muslim seharusnya tidak perlu bingung dengan apa visinya. Karena Allah telah memberikannya dalam Ad-Dzariyat:56. dijelaskan bahwa visi seorang muslim yaitu, beribadah kepada Allah. Visi tersebut benar2 jelas dan berpandangan luas.
Misi, adalah cara. Misi adalah suatu metode untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Dan Allah telah menjelaskan apa misi seorang muslim dalam Al-Maidah:8. Yang isinya yaitu orang-orang beriman hendaklah mengekkan agama Allah. Allah pun telah memberikan kepada kita melalui Rasulullah saw. Dalam kehidupannya beliau membawa sebuah misi.. yaitu, menegakkan kalimat Allah di muka bumi atau berdakwah. Jadi, seorang muslim tidak perlu bingung dalam menjalani kehidupan ini. Bahkan, yang lebih dahsyatnya lagi.. misi ini semakin diteguhkan lagi dengan syahadatain.Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulullah!! Ya! Dengan kalimat inilah lahir generasi terbaik yang pernah hidup di duinia ini.. Dan berapa banyak orang hebat yang lahir karena kalimat ini?? Bagitu pula kita saudaraku, telah dititipkan kalimat ini.. tapi kenapa kita tidak bisa menjadi orang sehebat mereka? Jawabannya satu, karena kita tidak pernah meresapi dan memahami makna syahadat itu sendiri.
Dan yang terakhir strategi.. Strategi dari dakwah tersebut apa?? Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa.. ada tiga amal yang akan tetap mengalir hingga kita sudah di dalam kubur.. apa saja?? Pertama, ilmu yang bermanfaat. Kedua, anak yang sholeh yang selalu mendoakan kita. Ketiga, shadaqah jariyah.
Kalau dicermati.. inti dari hadits tersebut adalah apa yang kita butuhkan untuk mendapatkan dalam berdakwah.. yaitu ilmu dan uang!! Ya itu dia!!
Ilmu.. Ok2 semua orang setuju.. tapi kalo uang? Bukannya udah diperingatkan oleh Allah bahwa bermegah-megahan dapat melalaikan? Ya! Benar! Tapi tergantung dari orangnya.. Prisnipnya gini, ”dunia dalam genggaman, akhirat di hati”.
Awalnya mungkin ada dari beberapa temen2 ada yang ga setuju.. tapi,coba pikirkan kembali.(Ini yang saya dapat dari Anis Matta). Misalnya, saya sudah berkeluarga dan punya istri dan anak.. dan saya hanya punya uang pas-pasan. Saya harus bekerja, naek apa?? Naek angkot? Beuh.. Istri saya buat beli sayur mayur pake apa? Uang.. pergi ke sana pake apa? Jalan? Oh ga usah beli? Kalo gitu saya dan anak saya bisa kurang gizi.. bukankah seorang aktivis dakwah harus segar selalu dan siap menerima tugas apa saja sebagai dai? Sedangkan karena keterbatasan uang.. Rumah saya pun jadi jauh dari pusat kota karena yang di pusat kota ga kebeli.. kasian kan istri saya? Kalo gitu saya mendzalimi diri saya dan juga mendzalimi istri sendiri.. terus, anak saya.. dia perlu pergi ke sekolah.. pake apa? Angkot? Kan ga enak.. nanti di sekolah justru ga konsentrasi.. kan lebih enak kalo dianter. Kan enak juga kalo misalnya saya punya mobil saya bisa sekaligus nganter istri saya ke pasar dan anak saya ke sekolah.. saya pun bisa pergi ke kantor tanpa harus berpenat-penat dalam kendaraan umum. Bukannya sebelum berdakwah.. saya harus menstabilkan dulu keluarga saya? Sehingga nantinya bisa optimal?(renungkan saja)
Bisa disimpulkan grand design hidup seorang muslim secara sederhananya seperti ini.
Visi:
”Beribadah kepada Allah dan mendapatkan rahmat-Nya”
Misi:
”Menegakkan kalimah Allah atau berdakwah”
Strategi:
”Banyak duit, dan banyak ilmu”
Ini yang bisa saya sampaikan.. semoga bermanfaat.. terserah Anda gimana menurut Anda? Ini menurut saya.
Wallahu’alambishawab
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh