Persis Indonesia, rakyat 4 negara ini demo saat polisi berulah
Merdeka.com - Antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian kini sedang kisruh, ramai disebut Cicak vs Buaya Jilid III. Insiden tersebut bermula dari pencalonan Kepala Kepolisian Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden ngotot mencalonkan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai calon tunggal Kapolri, menggantikan Jenderal Sutarman yang diberhentikan walau masa baktinya masih sembilan bulan lagi. Para pegiat menyoroti rekam jejak budi yang dinilai punya harta mencurigakan.
Pada Selasa (13/1) pekan lalu, Komjen Budi Gunawan akhirnya ditetapkan jadi tersangka oleh KPK. Relawan pendukung Jokowi meminta Presiden membatalkan pencalonan Komjen Budi sebagai calon tunggal Kapolri.
Dalam suasana masih panas, Polri 'terkesan' melakukan serangan balik pada KPK. kemarin (23/1), Bareskrim menangkap wakil ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) ketika mengantar anaknya sekolah.
Mantan pengacara ini ditetapkan jadi tersangka oleh Polri dengan dugaan menghadirkan saksi palsu di Mahkamah Konstitusi pada kasus pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang terjadi pada 2010.
Manuver polisi dinilai upaya kriminalisasi, dan memicu suasana semakin tegang. Ratusan pendukung mendatangi gedung KPK di Kuningan. Posisi Polri dalam hal dukungan publik lebih lemah. Sebagian massa bahkan menyambangi Mabes Polri, menuntut BW segera dibebaskan.
Rupanya tak hanya masyarakat Indonesia yang pernah marah kepada polisi di negaranya. Masyarakat dari lima negara ini memutuskan main hakim sendiri atau turun ke jalan, lantaran kepolisian gagal membangun imej sebagai institusi yang bersih.
1.
Meksiko
Merdeka.com - Warga Meksiko juga pernah marah pada
polisi di negara mereka. Mereka menuntut agar 43 mahasiswa yang
tiba-tiba hilang dikembalikan. Para mahasiswa tersebut tiba-tiba
menghilang usai diserang polisi di sebuah kota."Seluruh warga di negara ini marah, bukan hanya mereka, bahkan ada ribuan orang yang menghilang. Ada ribuan yang dikubur di bawah tanah, dan ada juga ribuan ibu-ibu yang tak tahu anaknya berada dimana," ujar seorang ibu rumah tangga, Nora Jaime seperti dilansir dari media setempat.
Dalam pawai yang seharusnya dilakukan untuk perayaan revolusi Meksiko, para warga menggelar unjuk rasa. Mereka bahkan meminta Presiden Enrique Pena Nieto untuk mundur dan meminta keluarga korban untuk tidak percaya jika anak yang hilang dibunuh oleh geng narkoba.
Para demonstran berteriak, "Jangan ada kekerasan, jangan tutupi muka busuk kalian dengan topeng."
Seorang pengunjuk rasa menjelaskan alasan mereka marah juga lantaran pemerintah Meksiko tidak melakukan apa-apa dalam menghadapi kasus ini, namun malahan menipu keluarga korban dengan alasan yang dibuat-buat.
2.
Honduras
Merdeka.com - 176 polisi ditangkap lantaran kasus korupsi,
hal tersebut menyulut amarah warga Honduras. Selain itu, ada empat dari
sekian banyak polisi koruptor ini yang diduga membunuh dua mahasiswa.Kementerian keamanan setempat menduga petugas yang ditangkap ini yang melakukan serangan termasuk pembunuhan, penculikan, dan narkoba di negara itu. "Kita harus menyingkirkan apel busuk di kepolisian," kata Presiden Porfirio Lobo.
Akibat hal ini, kongres mulai memperdebatkan undang-undang pemberantasan korupsi untuk mereformasi kepolisian di negara itu.
Selain korupsi, warga juga sepertinya marah karena polisi melepas para pembunuh yang bersembunyi di sebuah tempat, dan juga kasus pencurian 300 senapan otomatis dan amunisinya di kantor kepolisian.
3.
Hong Kong
Merdeka.com - Warga Hong Kong marah dengan polisi di
negara mereka lantaran menurut para masyarakat, kepolisian tidak becus
memberantas kasus korupsi di negara itu. Korupsi memang semakin merajalela di negara tersebut.Hal ini membuat warga gerah. Mereka meminta agar pelaku korupsi segera ditindak oleh pemerintah, malah jika ada pemerintah yang melakukan korupsi langsung ditindak.
Hal ini mendukung terbentuknya lembaga semacam KPK disana. Sekarang warga Hong Kong sudah berdamai dengan polisinya karena mereka menjadi salah satu negara terbersih dari korupsi di dunia.
Semua warga bahkan sampai kepala pemerintahan diberi pendidikan untuk melawan korupsi.
4.
Venezeula
Merdeka.com - Warga Venezuela pernah marah dengan polisi di negerinya lantaran ada polisi yang ketahuan korupsi. Bagi Menteri Luar Negeri Venezuela, Miguel Rodriguez mengatakan, membasmi korupsi merupakan satu-satunya cara mengembalikan kepercayaan rakyat kepada polisi.Hal itu dia lakukan lantaran korupsi di kepolisian dipandang sebagai salah satu alasan Venezuela dijuluki salah satu negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.
"Korupsi merusak citra polisi di mata masyarakat. Itu penyebab rakyat tak ada yang percaya pada polisi di negara ini, oleh sebab itu, mari kita lakukan pemberantasan korupsi di negara ini, agar kepercayaan itu tumbuh lagi," ujarnya.
Usai mengatakan hal tersebut, ia memberikan nomor ponsel pribadinya agar disebar, supaya jika ada rakyat yang tahu informasi mengenai seseorang yang korupsi, dapat langsung mengatakan kepadanya.
Sumber: Merdeka.com