Mana yang Lebih Buruk-Lemak atau Gula Untuk Diet Anda
Lemak dan gula adalah musuh terbesar dari para pelaku diet. Namun dari
keduanya manakah yang lebih buruk bagi diet? Keduanya bisa membuat
berantakan program diet kita. Karena bisa membuat berat badan membengkak. Pengin tau lebih banyak tentang mana yang lebih buruk lemak atau gula bagi program diet anda, perlu disimak penjelasan Cosmopolitan Australia berikut :
berantakan program diet kita. Karena bisa membuat berat badan membengkak. Pengin tau lebih banyak tentang mana yang lebih buruk lemak atau gula bagi program diet anda, perlu disimak penjelasan Cosmopolitan Australia berikut :
Lemak vs gulaSecara umum, tidak ada yang lebih
buruk antara lemak dan gula. Sebab keduanya dibutuhkan oleh tubuh. Namun
makanan olahan dan berbagai produk di pasaran sudah menciptakan
'monster' dalam bentuk lemak dan gula yang sifatnya semakin berbahaya.
LemakBelum ada anjuran konsumsi lemak harian
yang disebutkan oleh ahli nutrisi. Namun biasanya tubuh bisa mengonsumsi
20-35 persen lemak dari total kalori harian. Jenis lemak yang
dikonsumsi pun harus diperhatikan.
- Lemak baik misalnya ditemukan dalam ikan salmon, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan minyak sayur yang punya manfaat menjaga keseimbangan hormon dan sistem saraf.
- Lemak jenuh terdapat pada produk susu dan daging yang berguna untuk mendukung fungsi otak dan penyerapan kalsium. Namun konsumsi berlebihan (lebih dari 20 gram setiap hari) bisa menyumbat pembuluh darah.
- Lemak trans biasanya ada pada makanan olahan yang tidak bisa dicerna tubuh dengan efektif. Konsumsi lemak trans akhirnya meningkatkan kolesterol jahat, menyumbat arteri, dan memicu penyakit jantung.
GulaSementara itu, gula bisa diartikan sebagai karbohidrat kompleks dan sederhana.
- Karbohidrat kompleks berasal dari sayuran, gandum utuh, dan polong-polongan. Tubuh mencerna dengan lambat demi menyuplai energi secara terus-menerus. Jenis gula yang satu ini dianggap sebagai sumber energi utama.
- Karbohidrat sederhana ditemukan dalam produk roti, biskuit, dan kue. Tubuh mencerna nutrisi ini dengan cepat sehingga kadar gula cenderung naik secara drastis dalam waktu singkat. Gula jenis ini dianggap sebagai pemicu diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Jadi jika ingin menurunkan berat badan, mana yang harus dipilih, rendah lemak atau rendah gula? Ahli nutrisi menyarankan agar keduanya dilakukan secara seimbang. Sebab beberapa jenis lemak atau gula sama-sama bermanfaat dan dibutuhkan tubuh, sementara jenis lainnya justru membahayakan.
Sumber: merdeka.com