Enyahkan warga miskin saat Paus datang, pemerintah Filipina dikecam
Enyahkan warga miskin saat Paus datang, pemerintah Filipina dikecam
Merdeka.com - Pemerintah Filipina mendapat kecaman keras dan
sanksi setelah mengakui mereka menyingkirkan ratusan tunawisma di
sepanjang jalan Ibu Kota Manila dan diberikan fasilitas sementara selama
kunjungan pemimpin umat Katolik, Paus Fransiskus.
Surat
kabar Guardian melaporkan, Sabtu (24/1), anggota parlemen dimintan
menerangkan kasus itu setelah Menteri Kesejahteraan Sosial Corazon
Soliman memberi fasilitas penginapan lengkap dengan pendingin ruangan
pada 490 pengemis saat Fransiskus datang 15-19 Januari.
"Paus
ingin melihat kita apa adanya. Borok, semuanya. Jangan kita berpura-pura
menjadi negara terbaik sejagat," ujar salah satu perwakilan penyidik
Terry Ridon yang tengah menginvestigasi kasus ini.
Soliman
mengakui banyak tunawisma tinggal di gubuk maupun tempat tidur gantung
yang terikat pada pohon kelapa di sepanjang pinggiran pantai Manila Bay.
Mereka 'dibersihkan' sebelum kunjungan Paus.
Sungguh ironis
sebab khotbah Paus mengangkat tema kasih sayang pada kaum papa. Namun
mereka malah disingkirkan meski sesaat berada di kehidupan mewah yakni
resor Chateu Royale dengan harga kamar Rp 5,2 juta per malam, tapi
semuanya balik lagi ke jalan-jalan setelah Fransiskus meninggalkan
Filipina.
Sekretaris Jenderal kelompok sayap kiri Bayan, Renato
Reyes mengecam pemerintah dengan menyebut mereka menutupi kemelaratan
negerinya. Meski demikian Soliman mengatakan program ini demi
membiasakan diri para kaum papa memiliki rumah dengan pintu dan jamban
bersih.
Soliman juga tidak memberikan rincian berapa biaya
dikeluarkan pemerintah demi program itu. Dia hanya menyebutkan pihaknya
dapat diskon.
Sumber: Merdeka.com