Sedihnya warga India, repot bersihkan Taj Mahal Obama batal datang
Merdeka.com - Sumber dari pemerintahan India memastikan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama mempercepat lawatan di India. Dari seharusnya 25 hingga 27 Januari, sang pemimpin negeri Adi Daya itu cuma singgah dua hari. Alhasil, agenda berkunjung ke Taj Mahal di Provinsi Agra batal.
"Lawatan dipercepat karena Presiden Obama ingin melayat ke makam Raja Abdullah lebih dulu pada 25 Januari," ungkap pejabat itu seperti dilansir BBC, Sabtu (24/1).
Walau batal ke monumen yang jadi satu dari tujuh keajaiban dunia itu, Obama tetap menghadiri parade militer India di Rajpath. Sebelumnya diberitakan, demi meninggalkan kesan baik pada Obama, jalan menuju Taj Mahal dibersihkan dengan cara digosok oleh 600 buruh lepas.
Seorang pekerja bernama Ramjeet mengungkapkan, pekerjaan menggosok jalan ini dia lakoni bersama rekan-rekannya dengan bayaran setara Rp 62.000 per ha
Selain membersihkan garis putih di jalanan, pihak berwenang juga telah mengumpulkan anjing-anjing liar dan sapi dari jalanan.
"Ada banyak noda ludah di jalanan sehingga harus dibersihkan. Jalanan harus terlihat bersih dan lengang," kata mantan Kepala Arkeolog India, KK Mohammed seperti yang dilansir dari media lokal, Sabtu (24/1).
Intelijen India sebulan terakhir sangat paranoid. Bersama Dinas Intelijen Luar Negeri AS (CIA), kantong-kantong terorisme dipantau 24 jam. Bahkan India secara khusus meminta Pakistan bekerja lebih keras menjaga perbatasan. Lawatan Obama diperkirakan bisa memancing jaringan Al Qaidah melakukan teror.
Kewaspadaan ini, walaupun lebay, dipengaruhi pengalaman India saat menerima lawatan Presiden AS Bill Clinton pada 20 Maret 2000. Saat itu, kelompok militan dari Pakistan berbuat onar di Kashmir, membunuh 36 warga Sikh. Kunjungan Clinton pun dipercepat dari jadwal akibat serangan tersebut.